Mengenai Astrologi, Zodiak, Ramalan Serta Perhitungan Hari Baik Dan Buruk


Tuhan tidak menciptakan hari baik dan buruk


Salah satu sifat dasar manusia adalah rasa ingin tahu. Dari dahulu sampai sekarang manusia selalu ingin tahu hal-hal yang bahkan bersifat misteri ataupun yang tidak dapat dijangkau akal pikiran, termasuk masa depan. Tidak kalah menariknya adalah sok tahu tentang karakter atau kepribadian orang.

Hal ini seolah sudah menjadi kebutuhan, dan hal tersebut pun dijawab oleh pasar. Muncullah para peramal nasib, ahli nujum, astrologi baik zodiak, feng shui, weton dan lain sebagainya. Banyak orang mempercayainya sebagai kebenaran, bahkan banyak pula orang yang mengaku Kristen sekalipun.

 

Mari kita uji …

 

Contoh Kasus 1

Dalam adat Jawa mengenal adanya Weton yaitu hari lahir beserta pasarannya yang mana memiliki sistem perhitungan untuk bisa ditentukan hari baik dan buruknya serta pasangan hidupnya. Sebut saja Ryan sedang berpacaran dengan Putri. Ketika hubungan mereka makin dekat maka berlanjutlah dengan pertemuan kedua orang tua. Sungguh sedih hati mereka berdua ketika dalam pertemuan orang tua kedua belah pihak baru diketahui ternyata wetonnya tidak cocok. Menurut hasil perhitungan kedua weton Ryan dan Putri hasilnya Neptu Pegat yang artinya mereka tidak bisa bersatu, jika memaksa maka akan terjadi malapetaka bahkan kematian yang akan memisahkan keduanya. Kedua kekasih pun akhirnya harus rela berpisah.

 

Contoh Kasus 2

Sebut saja Krisna dan Dina keduanya sepasang kekasih yang telah menikah. Keduanya mendapat restu orang tua kedua belah pihak serta Neptu Weton keduanya cocok. Namun usia pernikahan mereka hanya berlangsung dua tahun saja. Singkat cerita mereka bercerai, dua tahun setelah bercerai Krisna menikah dengan istrinya yang sekarang, sedangkan Dina baru menikah setelah lima tahun perceraian mereka.

 

Contoh Kasus 3

Pada hari Minggu 28 Desember 2014 sebuah pesawat AirAsia dengan kode penerbangan  QZ8501 Surabaya menuju Singapura jatuh di sekitar Selat Karimata. Tercatat 162 penumpang beserta awaknya seluruhnya tewas. Dari seluruh korban yang mengalami hari naas bersamaan di hari itu tentu saja tidak lahir di hari yang sama juga kan …

 

Contoh Kasus 4

Pada tahun 2015 hari Jumat 22 Mei seorang Paranormal bernama Ki Gendheng Pamungkas meramal Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninggal pada tahun ketiga karena sakit yang dideritanya.

https://suaranasional.com/2015/05/23/edan-ki-gendeng-ramal-jokowi-meninggal-saat-tiga-tahun-memerintah/

Namun pada 6 Juni 2020 sang Paranormal tersebut meninggal dunia lebih dulu dan ramalannya meleset jauh

https://metro.tempo.co/read/1350632/ki-gendeng-pamungkas-meninggal-ini-pesannya-kepada-anak/full&view=ok

 

Contoh Kasus 5

Kejadian 25:19-34 Kisah Esau dan Yakub

Esau dan Yakub adalah kembar, lahir di hari yang sama, tapi memiliki nasib yang berbeda. Pada satu hari Yakub beruntung karena mendapat hak kesulungan. Sedangkan di hari yang sama itu pula adalah hari sial bagi Esau karena kehilangan hak kesulungan.

 

Dari contoh-contoh kasus tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa tidak ada sistem perhitungan, prediksi, bahkan ramalan yang bisa menyingkap misteri masa depan, maupun keberuntungan serta hari sial.

 

Masa depan adalah misteri … Hanya Allah saja yang Maha Mengetahui …

Kisah Para Rasul 1:7

Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.

 

Tahun, Bulan, Hari, Jam, Detik hanyalah satuan waktu …

ALLAH tidak menciptakan waktu, karena DIA itu kekal, tidak terbatasi waktu. Maka ketika mencipta Alam Semesta dan seisinya juga dimaksudkan untuk menjadi Abadi, termasuk manusia. Oleh karena segala ciptaan terjadi akibat “gerak kasih” kekal dalam diri ALLAH.

ALLAH tidak menciptakan waktu, akan tetapi kitalah (manusia) yang menghitungnya, karena kita telah terjebak dalam suatu batasan DIMENSI yang mana kita menamainya WAKTU.

Batasan Dimensi ini bukan ALLAH yang menciptakan tapi automatis ada karena kita telah meleset dari Kekekalan, sejak terjadi Hamartia di Taman Eden. Demikianlah Kodrat kita meleset dari apa yang seharusnya dimaksudkan ALLAH maka hal ini pun juga berpengaruh dengan Kodrat Alam Semesta pula yang meleset dari seharusnya.

Sejak saat itu kita (manusia) mulai terperangkap dan mengenal DIMENSI WAKTU dan kita mulai harus menghitungnya.

 

Kesimpulan :

Mengenai Astrologi, Zodiak, Ramalan Serta Perhitungan Hari Baik Dan Buruk adalah BUKAN KEBENARAN ya

 


Populer

Terbaru

Recent Posts Widget

Baca Juga

Arsip