Yesus adalah Sang Firman


Firman Allah Menjadi Manusia



Di masa pandemi ini dimana krisis melanda seluruh dunia, demikian juga Negeri kita tercinta Indonesia juga mengalaminya. Ironisnya masa sulit ini dimanfaatkan pihak-pihak tidak bertanggungjawab untuk memprovokasi, mengadu-domba, serta berusaha memaksakan konflik horizontal. Terutama bisa kita lihat hal tersebut di media sosial, dimana muncul banyak akun abal-abal memancing memanasnya suasana dan memecah-belah masyarakat.

 


Sebenarnya hal diatas sudah penulis jawab berkali-kali, namun masih ada juga orang-orang Kristen yang masih terpancing dengan pernyataan orang-orang yang “sok tahu” tersebut, yang memang tidak paham apapun tentang kekristenan namun hanya berniat memperkeruh suasana karena memang mereka dibayar untuk itu.

 

Penulis mengajak umat kristen mampu menjawab tuduhan seperti berikut:


Menurut Yohanes 3:34, 14:24, 12:50 maka :

Yesus hanyalah seseorang yang menerima Firman dan bukanlah Sang Firman itu sendiri

 

Hal ini seolah kontradiksi dengan Yohanes pasal 1 keseluruhan …

 

Sebenarnya mudah sekali menjawabnya

Salahnya dimana ... ?

👆 Tentu saja yang salah otaknya ... atau pikirannya

 

Pertama

Ketika menerima Yohanes 3:34, 14:24, 12:50

Tapi menolak keseluruhan Yohanes pasal 1

Adalah bagaikan menerima istrinya hanya bagian perut ke bawah 😄

Sedang yang keatas gak mau terima 🤭

 

Kitab Yohanes ditulis oleh Rasul Yohanes dan muridnya

Tentu saja yang ditulisnya adalah ajaran Yesus Gurunya 👆

Maka seluruh isi kitab adalah Ajaran yang utuh

 

Kedua

Kita ambil contoh Keluaran 24:3-4

Ketika Allah berfirman kepada Musa, pertanyaannya:

👉 Apakah Allah kehilangan FirmanNya atau FirmanNya berkurang ..? Pindah ke Musa ...?

 

Naaahh .. itu kunci pemahamannya ...

 

Firman atau “Kata-Kata” adalah akal-pikiran yang dilahirkan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti atau makna, sedangkan akal-pikiran adalah kata-kata yang belum dilahirkan.

Jadi Firman dan Akal-Pikiran itu sebenarnya identik. Itulah sebabnya kata “Firman” itu dalam bahasa Yunaninya adalah “Logos” yang daripadanya kita dapatkan kata “Logika” yang artinya “akal-pikiran”.

Akal-Pikiran seseorang itu berada satu di dalam orang yang bersangkutan, demikian juga “Logos”Nya Allah itu haruslah “berada satu di dalam” Allah, dengan kata lain “Firman itu bersama-sama dengan Allah”.  (Yohanes 1:1)

Dengan demikian Kristus berada satu di dalam Allah secara kekal dalam wujud non-manusiawi itu sebagai “Firman Allah” sendiri.

Sehingga, ketika Sang Firman tersebut dilahirkan menjadi manusia maka Allah Bapa tidak pernah berpisah ataupun kehilangan FirmanNYa …

Sama seperti ketika seseorang merekam suaranya ke dalam media, maka orang tersebut juga tidak pernah kehilangan suaranya, ataupun mencurahkan isi hatinya dan pikirannya ke dalam suatu catatan diary, maka orang tersebut pun tidak mungkin akan kehilangan hati dan pikirannya bukan …

Mari kita lihat contoh satu lagi yang akan membuka pikiran kita tentang menerima firman atau sabda:

Seperti yang ditampilkan diatas adalah capture atau screenshot dari apa yang ditulis si wasimin. Apa yang ditulisnya tentu saja itulah yang ada di pikirannya, dan itu diwujudkan dalam untaian kata-kata yang terangkai menjadi kalimat-kalimat, yang mana saya tangkap dalam screenshot.

Pertanyaan untuk direnungkan:

👉 Apakah artinya saya menerima firman atau sabda dari wasimin … ?

👉 Apakah artinya wasimin kehilangan akal pikirannya karena saya tangkap dalam screenshot … ?

👉 Lalu dimanakah hakekat sejati dari akal pikiran si wasimin yang menjadi kata-kata tersebut … ? Di dalam gadget wasimin …? Dalam gadget saya … ? Dalam facebook …? Atau dalam file gambar screenshot … ?

 

Ketiga

Seperti dijelaskan dlm poin kedua Firman Allah adalah satu Dzat & Hakekat dgn Allah,  maka :

👆 Itulah sebabnya Yesus selalu mengatakan:

👉 Firman berasal dari Bapa

👉 Yesus diutus Bapa

👉 Yesus melakukan Kehendak Bapa

Oleh karena sebagai HakekatNya sebagai Firman Allah ya miliknya Allah Bapa tentu saja, serta berasal dari Allah Bapa …

Tidak mungkin Firman Allah melaksanakan kehendaknya kakekmu, atau pikiran si wasimin adalah miliknya mbahnya wasimin sehingga dengan kata lain wasimin tidak memiliki akal pikirannya sendiri …

 

 

Kesimpulan:

Jangan panik, gusar, risau, atau bahkan emosi dengan isu-isu pihak-pihak yang sok tahu tentang kekristenan, yang berusaha memancing ketegangan sosial, mereka sengaja melakukannya karena memang dibayar untuk itu … 

Yohanes 14:6

Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Berpeganglah teguh dengan apa yang telah diajarkan Yesus kepada kita melalui Para RasulNya …

🙏🏿



Populer

Terbaru

Recent Posts Widget

Baca Juga

Arsip