Codex Alexandrinus


Penampakan Codex Alexandrinus
Manuskrip Codex Alexandrinus

Dinamakan Codex Alexandrinus karena naskah kuno tersebut berasal dari Gereja Alexandria salah satu yuridiksi Gereja Orthodox. Naskah ini melewati perjalanan yang sangat panjang sebelum akhirnya sejak tahun 1973 tersimpan di perpustakaan British Library sampai sekarang. Pada tahun 1731 naskah kuno ini berhasil diselamatkan dari kebakaran. Saat itu naskah tersebut tersimpan di Ashburnham House atau disebut juga Cotton Library, yang mana pada tanggal 23 Oktober 1731 tempat tersebut terjadi kebakaran. Seorang petugas perpustakaan Bernama Richard Bentley berhasil menyelamatkan naskah tersebut dari kebakaran itu. 

Codex Alexandrinus berisi Salinan lengkap dari Kitab Perjanjian Lama Septuaginta, beserta Kitab Perjanjian Baru semuanya ditulis tangan dalam bahasa Yunani dengan gaya penulisan khas Alexandria. Terbuat dari lembaran kulit sapi yang kemungkinan asalnya 820 lembar, namun hanya 773 lembar yang masih utuh. 630 lembar berisi salinan Septuaginta, 143 lembar berisi salinan Perjanjian Baru, sedangkan 47 lembar lainnya hilang . Kitab-kitab ini ditulis sekitar tahun 450 Masehi dan juga merupakan salinan asli dari Kitab-kitab Perjanjian Baru.

Manuskrip naskah kuno tersebut sebenarnya adalah milik Gereja Alexandria, kala itu dibawah penggembalaan Patriark Kiril Loukaris. Dibawa ke Konstantinopel oleh beliau ketika menjabat sebagai Patriark Ekumenikal Konstantinopel pada tahun 1621. Kala itu Gereja Konstantinopel sedang mengalami krisis dan penganiayaan, sehingga berganti-ganti Patriarkhnya, tercatat beliau beberapa kali menggantikan Patriarkh sementara.

 

Sebagai rasa terima kasih atas bantuan pemerintah Inggris yang selalu melindungi Gereja Konstantinopel & Alexandria, pada tahun 1624 Patriarkh Kiril Loukaris menghadiahkan Manuskrip kuno tersebut untuk Raja James I (James Charles Stuart), dititipkan melalui Duta besarnya di Turki yaitu Thomas Roe. Sayangnya Raja James meninggal dunia sebelum Kitab tersebut sampai. Pada tahun 1627 kitab tersebut pun akhirnya sampai dan diterima oleh Raja Charles I.



Populer

Terbaru

Recent Posts Widget

Baca Juga

Arsip