Awal Mula Penemuan
Pada tahun 1947 seorang gembala bernama Muhammad Al-Dyb dari suku Badui Taamirah menemukan tujuh gulungan naskah kuno di gua Qumran. Segera dia menjual ketujuh gulungan naskah kuno tersebut kepada Khalil Sahin seorang pedagang barang antik Kristen di Betlehem. Khalil Sahin menjual tiga gulungan naskah kepada seorang Arkeolog sekaligus Profesor Hebrew University Yerusalem Bernama Eleazar Sukenik.
Tahun 1949 keempat gulungan naskah sisanya dijual kepada Mar Athanasius Samuel seorang Metropolitan Gereja Yakobit Syria di Yerusalem.
Tahun 1954 ketika menjabat sebagai Patriarkh untuk Amerika dan Kanada, Mar Athanasius mengiklankan keempat gulungan naskah kuno tersebut di surat kabar Wall Street Journal untuk dijual. Hal tersebut menarik perhatian Yigael Yadin seorang mantan komandan militer Israel yang juga adalah anak dari Eleazar Sukenik.
Setahun kemudian, atay tahun 1955 dengan bantuan dari seorang dermawan Yahudi Bernama David Samuel Gottesman, maka Yigael Yadin membeli keempat gulungan naskah tersebut seharga USD. 250.000, serta mengembalikan gulungan naskah tersebut ke Israel bersama ketiga gulungan lainnya yang dibeli ayahnya sebelumnya.
Kini ketujuh gulungan naskah tersebut tersimpan di Israel Museum Yerusalem. Naskah-naskah tersebut meliputi : dua salinan Kitab Yesaya, Penjelasan Kitab Habakuk, Hodayot atau Nyanyian Syukur, Peraturan Bermasyarakat dan Berkomunitas, Peraturan Perang, serta Kitab Kejadian versi Apokrifa.
Explorasi dan Penggalian
1. Expedisi Yang Pertama (tahun 1949 – 1951)
Expedisi penggalian situs Qumran yang pertama dipimpin oleh seorang pejabat Yordania, Gerald Lankester Harding, bersama dengan Roland De Vaux, seorang biarawan gereja Katholik Roma dari Ordo Dominika.
2. Expedisi Kedua (tahun 1951 – 1956)
Penggalian situs dilanjutkan oleh Roland De Vaux bersama timnya: American Schools of Oriental Research (ASOR) yang juga mempekerjakan suku Badui Taamirah.
3. Expedisi Ketiga (tahun 2017)
Dilakukan oleh para Arkeolog Hebrew University Israel. Dari expedisi ini menemukan gua ke-12, yang mana dari expedisi penggalian sebelumnya total menemukan 11 gua yang berisi artifak serta naskah-maskah kuno.
Dari 30 gua, 12 gua diantaranya yang ditemukan tersimpan artefak serta naskah-naskah kuno. Total naskah-naskah tersebut telah lebih dari 800 naskah, 100 diantaranya adalah salinan dari kitab-kitab Perjanjian Lama. Dan juga ditemukan setidaknya 15000 frgamen.
Usia Manuskrip
Jika memakai metode Palaeograpik maka manuskrip tersebut kemungkinan besar ditulis antara tahun 125-100 sebelum masehi. Manuskrip tersebut adalah salinan berkesinambungan dari sumber awal atau aslinya dari naskah abad 15 sebelum masehi.
Jika memakai metode Accelerator Mass Spectrometry (AMS) maka ditemukan variatif pembuatan tahun yang berbeda yaitu antara tahun 250-100 sebelum masehi. Fragmen paling tua berasal dari kitab Keluaran yaitu tahun 250 sebelum masehi, disusul kitab Samuel yaitu tahun 225 sebelum masehi.
Kitab Yesaya Salah Satu Gulungan Kitab Laut Mati |