Alkisah ada seorang Seniman Agung
sekaligus seorang Raja yang memiliki banyak sekali Mahakarya, yang mana semua
hasil karyanya terkenal hingga mancanegara. Sang Seniman memiliki banyak
pengikut serta murid yang sangat memuja beliau. Nama beliau sangat termashur
diantara seluruh penduduk negeri dan sangat disegani, bahkan di seluruh
mancanegara. Kerajaan yang dipimpinnya sangatlah kuat.
Suatu ketika dihadapan seluruh rakyat,
Sang Raja sekaligus Seniman tersebut mempertontonkan kebolehannya untuk
menghasilkan karya. Rakyat wajib menontonnya karena jika tidak maka hukumannya
adalah binasa. Begitulah Kedaulatan Raja tidak bisa ditolak.
Maka Sang Rajapun mulai memotong balok
kayu dan memahatnya dengan cekatan. Semua orang sangat kagum dengan kecepatan
dan kelihaian beliau dalam mengerjakan balok kayu tersebut. Tidak lama kemudian
jadilah sebuah patung yang indah sekali. Dikerjakannyalah lagi sisa balok kayu
lainnya, dan tidak lama jadilah sebuah patung lagi yang tak kalah eloknya.
Dengan bangga lalu beliau memamerkannya di hadapan rakyatnya.
Raja lalu memberi warna kepada kedua
hasil karyanya, jadilah si merah dan biru, keduanya sangatlah elok dan menawan
hati para penduduk. Decak kagum pun menggelora di seantero negeri. Lalu Sang
Raja bertanya kepada para penduduk : “bagaimana hasil karyaku ..? Indah bukan”.
Rakyat pun menyahut : “luar biasa Baginda.. Tiada duanya kepiawaian Baginda dis
eluruh negeri ini.. Sungguh indah hasil karya Baginda.. Sungguh indah dan
elok..!”.
Namun tiba-tiba Raja melemparkan si merah
ke dalam tungku api di dekatnya. Rakyat pun bertanya-tanya ada apakah
gerangan..? Sungguh banyak orang menyayangkan hal tersebut.
Maka tampillah seorang pejabat kerajaan
dan mendekati Raja, lalu bertanya : “Baginda yang mulia, ada apakah gerangan
sehingga Baginda membakar Mahakarya Baginda sendiri yang sudah susah-susah
dibuat ..? Bukankah hasil karya Baginda sangatlah indah, semua orang
mengaguminya”.
Lalu Raja menjawab : “itulah aku ..
Kedaulatanku tidak bisa diganggu gugat .. !!!”
Ironisnya sesaat setelah pembesar
kerajaan bertanya demikian, Raja menyuruh algojo memenggal kepalanya.
Pejabat tersebut pun bertanya lagi : “ampun
Baginda .. Apakah kesalahan hambamu ini .. hamba kan hanya bertanya ..?”.
Jawab Raja : “Kesalahanmu adalah ..
Karena Aku yang menginginkan kamu binasa .. Keputusanku tidak bisa diganggu
gugat ..”.
Si pejabat pun meronta meminta belas
kasihan : “ampun Baginda .. Kasihanilah hambamu ini .. hambamu ini tidak mau
binasa .. Kiranya Baginda mau mengampuni dan mengasihi hambamu ini ..!!!”.
Dengan tegas Raja menjawab : “inilah Aku
.. Aku hanya mengasihi orang yang Aku tentukan .. Kedaulatanku tidak bisa
diganggu gugat ...!!!”.
Dari ilustrasi di atas Penulis ingin memberikan
kesempatan bagi pembaca, untuk menilai Raja dalam cerita ilustrasi diatas
tersebut ...
Menurut saudara pembaca, Raja tersebut
bagaimana ... ???
Ada seorang jiwa baru di sebuah gereja,
sebut saja bernama Andre. Dia begitu antusias mempelajari Firman TUHAN, setiap
ada pendalaman alkitab, Andre selalu mengikuti dengan seksama.
Suatu ketika dia bertanya kepada
pengajarnya : “Bu.. Kenapa sih banyak orang kristen meninggalkan imannya ..?”.
Jawab pengajarnya : “Karena mereka adalah
orang-orang yang tidak dipilih .. dan mereka ditentukan untuk binasa”.
Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara
mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku
telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain
dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis
dalam Kitab Suci.
Lalu Andre pun lanjut bertanya : “Jadi..
TUHAN itu sudah menentukan mana yang masuk sorga dan mana yang masuk neraka..?”.
Jawab pengajarnya : “Benar .. Itu
Kedaulatan Allah yang tidak bisa diganggu gugat ..!!!”.
Benarkah TUHAN seperti ini yang diajarkan
Alkitab ... ???
Jika Allah hanya mengasihi orang-orang
tertentu, apakah bisa disebut Maha Kasih ...?
Karena bukankah itu disebut pilih kasih
...
Jika Allah tidak memberi kesempatan semua
orang untuk mendapat Keselamatan, apakah masih bisa Allah disebut Maha Pemurah
...?
Mari kita lihat bahasa asli dari ayat
tersebut ...
Yohanes 17:12
οτε While ημην I was μετ with αυτων them
εν in τω the κοσμω world, εγω I ετηρουν kept αυτους them εν in τω the ονοματι name
σου thy ους those that δεδωκας thou gavest μοι me εφυλαξα I have kept και and
ουδεις none εξ of αυτων them απωλετο is lost ει μη ο the υιος son
της απωλειας of perdition ινα that η γραφη Scripture πληρωθη might be
fulfilled.
Lihat kata ο υιος της απωλειας
yang diterjemahkan menjadi : "dia yang ditentukan untuk binasa" ..
Seharusnya terjemahannya adalah : “si anak
kebinasaan ”.
Coba kita bandingkan dengan ayat berikut
..
2 Tesalonika 2:3
μη τις υμας εξαπατηση κατα μηδενα τροπον
οτι εαν μη ελθη η αποστασια πρωτον και αποκαλυφθη ο ανθρωπος της αμαρτιας ο
υιος της απωλειας
Diterjemahkan lagi menjadi : “manusia
durhaka, yang harus binasa”
Jadi ada dua terjemahan berbeda dari kata
yang sama ..
Kita akan tahu jika melihat bahasa
aslinya ..
Maka kita juga perlu tau konteks aslinya
pula ...
Kita harus tahu siapakah yang dimaksud
dengan “si anak kebinasaan ” ... ???
Untuk menemukannya kita teliti kembali ayat
2 Tesalonika 2:3. Lihat kata η αποστασια yang dipakai untuk sebutan orang yang
meninggalkan Imannya. Siapakah orang yang dimaksud ... ?
Konteks yang dimaksud adalah salah
seorang dari kumpulan Para Rasul ..
Tentu saja diantara 12 Rasul siapakah
yang meninggalkan Imannya ...?
Jawabannya dipastikan adalah Yudas
Iskariot ...
Jadi Yudas Iskariot adalah yang dimaksud
dengan “si anak kebinasaan ”
Maka kembali pada ayat Yohanes 17:12 ...
TUHAN adalah Allah yang Maha Tahu ...
Allah dalam ke-Maha-Tahu-anNya telah
melihat semua manusia yang akan diciptakan di dunia ini dalam “hikmat”Nya,
sejak kekal ...
Jadi Allah pasti tahu Yudas akan
mengkhianatinya, dan sebagai hukumannya maka dia harus binasa.
Jadi jelaslah bahwa Ayat tersebut diatas tidak
menyatakan Yudas telah ditentukan / ditakdirkan untuk binasa ...
Akan tetapi oleh pilihan kehendaknya
sendiri ...
Yohanes 8:44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu
ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak
semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.
Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah
pendusta dan bapa segala dusta.
Artinya Yudas Iskariot mengikuti perbuatan
kebinasaan, sebagaimana anak iblis adalah orang yang mengikuti perbuatan iblis.
Jadi rumusan yang benar adalah ...
Yudas menjadi binasa bukan karena
ditakdir, namun karena pilihan yang salah ...
Pilihan yang salah ini sudah diketahui
oleh Allah sebelumnya ...
Akan tetapi Allah sebenarnya masih mengasihi
Yudas dengan beberapa kali diberi peringatan oleh Yesus, namun Yudas menggunakan
kehendak bebasnya secara sesat, sehingga iblislah yang menguasai kehendaknya
bebasnya itu.
1 Yohanes 4:16
Kita telah mengenal dan telah percaya
akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada
di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Meskipun Allah Maha Adil ...
Bagaimanapun juga Allah tidak akan tega
membiarkan Anak-anaknya binasa ..
Karena Allah adalah Kasih ...