Binasa Karena Takdir




Benarkah Manusia Masuk Sorga Ataupun Neraka Ditentukan Oleh Takdir




Alkisah ada seorang Seniman Agung sekaligus seorang Raja yang memiliki banyak sekali Mahakarya, yang mana semua hasil karyanya terkenal hingga mancanegara. Sang Seniman memiliki banyak pengikut serta murid yang sangat memuja beliau. Nama beliau sangat termashur diantara seluruh penduduk negeri dan sangat disegani, bahkan di seluruh mancanegara. Kerajaan yang dipimpinnya sangatlah kuat.
Suatu ketika dihadapan seluruh rakyat, Sang Raja sekaligus Seniman tersebut mempertontonkan kebolehannya untuk menghasilkan karya. Rakyat wajib menontonnya karena jika tidak maka hukumannya adalah binasa. Begitulah Kedaulatan Raja tidak bisa ditolak.
Maka Sang Rajapun mulai memotong balok kayu dan memahatnya dengan cekatan. Semua orang sangat kagum dengan kecepatan dan kelihaian beliau dalam mengerjakan balok kayu tersebut. Tidak lama kemudian jadilah sebuah patung yang indah sekali. Dikerjakannyalah lagi sisa balok kayu lainnya, dan tidak lama jadilah sebuah patung lagi yang tak kalah eloknya. Dengan bangga lalu beliau memamerkannya di hadapan rakyatnya.
Raja lalu memberi warna kepada kedua hasil karyanya, jadilah si merah dan biru, keduanya sangatlah elok dan menawan hati para penduduk. Decak kagum pun menggelora di seantero negeri. Lalu Sang Raja bertanya kepada para penduduk : “bagaimana hasil karyaku ..? Indah bukan”. Rakyat pun menyahut : “luar biasa Baginda.. Tiada duanya kepiawaian Baginda dis eluruh negeri ini.. Sungguh indah hasil karya Baginda.. Sungguh indah dan elok..!”.
Namun tiba-tiba Raja melemparkan si merah ke dalam tungku api di dekatnya. Rakyat pun bertanya-tanya ada apakah gerangan..? Sungguh banyak orang menyayangkan hal tersebut.
Maka tampillah seorang pejabat kerajaan dan mendekati Raja, lalu bertanya : “Baginda yang mulia, ada apakah gerangan sehingga Baginda membakar Mahakarya Baginda sendiri yang sudah susah-susah dibuat ..? Bukankah hasil karya Baginda sangatlah indah, semua orang mengaguminya”.
Lalu Raja menjawab : “itulah aku .. Kedaulatanku tidak bisa diganggu gugat .. !!!”
Ironisnya sesaat setelah pembesar kerajaan bertanya demikian, Raja menyuruh algojo memenggal kepalanya.
Pejabat tersebut pun bertanya lagi : “ampun Baginda .. Apakah kesalahan hambamu ini .. hamba kan hanya bertanya ..?”.
Jawab Raja : “Kesalahanmu adalah .. Karena Aku yang menginginkan kamu binasa .. Keputusanku tidak bisa diganggu gugat ..”.
Si pejabat pun meronta meminta belas kasihan : “ampun Baginda .. Kasihanilah hambamu ini .. hambamu ini tidak mau binasa .. Kiranya Baginda mau mengampuni dan mengasihi hambamu ini ..!!!”.
Dengan tegas Raja menjawab : “inilah Aku .. Aku hanya mengasihi orang yang Aku tentukan .. Kedaulatanku tidak bisa diganggu gugat ...!!!”.
  


Dari ilustrasi di atas Penulis ingin memberikan kesempatan bagi pembaca, untuk menilai Raja dalam cerita ilustrasi diatas tersebut ...
Menurut saudara pembaca, Raja tersebut bagaimana ... ???


Ada seorang jiwa baru di sebuah gereja, sebut saja bernama Andre. Dia begitu antusias mempelajari Firman TUHAN, setiap ada pendalaman alkitab, Andre selalu mengikuti dengan seksama.
Suatu ketika dia bertanya kepada pengajarnya : “Bu.. Kenapa sih banyak orang kristen meninggalkan imannya ..?”.
Jawab pengajarnya : “Karena mereka adalah orang-orang yang tidak dipilih .. dan mereka ditentukan untuk binasa”.
Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.
Lalu Andre pun lanjut bertanya : “Jadi.. TUHAN itu sudah menentukan mana yang masuk sorga dan mana yang masuk neraka..?”.
Jawab pengajarnya : “Benar .. Itu Kedaulatan Allah yang tidak bisa diganggu gugat ..!!!”.

Benarkah TUHAN seperti ini yang diajarkan Alkitab ... ???

Jika Allah hanya mengasihi orang-orang tertentu, apakah bisa disebut Maha Kasih ...?
Karena bukankah itu disebut pilih kasih ...
Jika Allah tidak memberi kesempatan semua orang untuk mendapat Keselamatan, apakah masih bisa Allah disebut Maha Pemurah ...?

Mari kita lihat bahasa asli dari ayat tersebut ...
Yohanes 17:12
οτε While ημην I was μετ with αυτων them εν in τω the κοσμω world, εγω I ετηρουν kept αυτους them εν in τω the ονοματι name σου thy ους those that δεδωκας thou gavest μοι me εφυλαξα I have kept και and ουδεις none εξ of αυτων them απωλετο is lost ει μη ο the υιος son της απωλειας of perdition ινα that η γραφη Scripture πληρωθη might be fulfilled.
Lihat kata ο υιος της απωλειας yang diterjemahkan menjadi : "dia yang ditentukan untuk binasa" ..
Seharusnya terjemahannya adalah : “si anak kebinasaan ”.
Coba kita bandingkan dengan ayat berikut ..
2 Tesalonika 2:3
μη τις υμας εξαπατηση κατα μηδενα τροπον οτι εαν μη ελθη η αποστασια πρωτον και αποκαλυφθη ο ανθρωπος της αμαρτιας ο υιος της απωλειας
Diterjemahkan lagi menjadi : “manusia durhaka, yang harus binasa”

Jadi ada dua terjemahan berbeda dari kata yang sama ..
Kita akan tahu jika melihat bahasa aslinya ..
Maka kita juga perlu tau konteks aslinya pula ...

Kita harus tahu siapakah yang dimaksud dengan “si anak kebinasaan ” ... ???
Untuk menemukannya kita teliti kembali ayat 2 Tesalonika 2:3. Lihat kata η αποστασια yang dipakai untuk sebutan orang yang meninggalkan Imannya. Siapakah orang yang dimaksud ... ?
Konteks yang dimaksud adalah salah seorang dari kumpulan Para Rasul ..
Tentu saja diantara 12 Rasul siapakah yang meninggalkan Imannya ...?
Jawabannya dipastikan adalah Yudas Iskariot ...
Jadi Yudas Iskariot adalah yang dimaksud dengan “si anak kebinasaan
Maka kembali pada ayat Yohanes 17:12 ...
TUHAN adalah Allah yang Maha Tahu ...
Allah dalam ke-Maha-Tahu-anNya telah melihat semua manusia yang akan diciptakan di dunia ini dalam “hikmat”Nya, sejak kekal ...
Jadi Allah pasti tahu Yudas akan mengkhianatinya, dan sebagai hukumannya maka dia harus binasa.
Jadi jelaslah bahwa Ayat tersebut diatas tidak menyatakan Yudas telah ditentukan / ditakdirkan untuk binasa ...
Akan tetapi oleh pilihan kehendaknya sendiri ...
Yohanes 8:44
Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Artinya Yudas Iskariot mengikuti perbuatan kebinasaan, sebagaimana anak iblis adalah orang yang mengikuti perbuatan iblis.
Jadi rumusan yang benar adalah ...
Yudas menjadi binasa bukan karena ditakdir, namun karena pilihan yang salah ...
Pilihan yang salah ini sudah diketahui oleh Allah sebelumnya ...
Akan tetapi Allah sebenarnya masih mengasihi Yudas dengan beberapa kali diberi peringatan oleh Yesus, namun Yudas menggunakan kehendak bebasnya secara sesat, sehingga iblislah yang menguasai kehendaknya bebasnya itu.
1 Yohanes 4:16
Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Meskipun Allah Maha Adil ...
Bagaimanapun juga Allah tidak akan tega membiarkan Anak-anaknya binasa ..
Karena Allah adalah Kasih ...




Populer

Terbaru

Recent Posts Widget

Baca Juga

Arsip