Suatu ketika dalam perang dunia ke-II,
pasukan Jerman berhasil melebarkan sayapnya menaklukkan jazirah eropa. Al-kisah
ada satu peleton pasukan Jerman memasuki suatu desa. Maka dikumpulkanlah semua
penduduk, tua, muda, pria, wanita berkumpul di sebuah lapangan dekat dengan
gereja yang cuma satu-satunya di desa tersebut. Pastur yang menggembalakan gereja
tersebut juga tidak luput dikumpulkan bersama orang-orang desa. Komandan
peleton membawa misi di garda depan untuk mengamankan daerah yang telah
dikuasai dan meminimalkan ancaman dalam bentuk apapun. Maka siapapun yang dipandang
mencurigakan terutama pria muda ditembak mati.
Sang Pastur pun berlutut di depan
Komandan untuk mengampuni para penduduk desa yang tersisa tersebut. Sang
Komandan pun bertanya "kenapa anda kuatir wahai pastur, bukankah anda
mempelajari firman : jangan kuatir ...!!!". Sang Pastur pun menjawab :
"mohon bermurah hatilah untuk mereka..., bukankah Tuhan mengajarkan untuk
saling mengasihi ...?!?". Kata Komandan : "Baiklah, anda begitu
menghasihi penduduk desa, apakah anda bersedia berkorban untuk mereka, mati
untuk menggantikan nyawa mereka, seperti Yesus..???". Dengan berat hati
sang Pastur pun menjawab : " ya.. baiklah.. ambillah nyawaku.. lepaskan
penduduk desa ... !!!"
Jawaban inipun membuat sang Komandan agak
tersentak, dia berpikir sejenak, lalu bartanya kepada Pastur : "Pastur.. Menurutmu
apa Tuhan itu Maha Kuasa, apa hidup mati kita ada di tanganNya..?, benarkah tak
sehelaipun rambut jatuh tanpa KehendakNya...?". Pastur pun menjawab :
"benar demikian". Maka seketika itu juga Komandan menembakkan
pistolnya dan rebahlah seorang bapak paruh baya bersimbah darah. Pastur
terkejut sambil bertanya : "hentikan Komandan..! Tolong bermurah
hatilah...!". Komandan pun kembali bertanya : "menurut ajaran gereja,
siapakah yang memiliki kuasa atas hidup dan mati, serta takdir manusia
..?". Sang Pastur tetap kukuh dengan jawabannya : "Tuhanlah yang
berkuasa atas takdir manusia serta hidup dan matinya seseorang.. Oleh karena
itu takutlah akan Dia .. !!!
Mendengar jawaban tersebut sang Komandan
merenung sejenak sambil berjalan di depan barisan penduduk desa yang dikumpulkannya.
Lalu dia memerintahkan pastur : "Nah Pastur, pilihlah 10 orang dengan
baik-baik...!!! Karena 10 orang yang anda pilih akan saya biarkan hidup..
Sedangkan yang lain maka biarlah Kehendak Tuhan yang jadi...". Pastur pun
bertanya : "apa maksud anda Komandan..?". Kontan sang Komandan
menembakkan lagi pistolnya secara acak tanpa menoleh, rebahlah seorang nenek
bersimbah darah. Saut Komandan : "lakukan saja..! Waktu anda terbatas..
Sebelum mereka mati semua tanpa sisa ...!!!"
Dengan berat hati dan dengan perasaan
teramat kalut Pastur harus memilih 10 orang diantara ratusan penduduk desa.
Para ibu-ibu sambil menangis histeris berebut menyerahkan anak mereka, teriak
mereka : "demi Tuhan Pastur... selamatkanlah anakku...!!!". Pastur
serasa berhenti berpikir, entah dengan sadar atau tidak dia telah mengumpulkan
10 anak-anak, sambil menangis dan tatapannya kosong. Tidak lama kemudian
meletuslah rentetan tembakan bersahutan. Beberapa menit kemudian suasana terasa
lengang, dan bau anyir menyebar. Anak-anak yang selamat dari pembantaian
berteriak menangis histeris. Sang Pastur pun menjerit sebisanya, tangisannya
tidak kalah dengan anak-anak tersebut.
Sang Komandan membiarkan Pastur dan 10
anak-anak itu hidup. Sebelum meninggalkannya sang Komandan berkata kepadanya :
"Pastur... Itulah kenapa saya tidak percaya Tuhan ...!!!"
Setelah kejadian itu Pastur pun
meninggalkan atribut gerejanya serta imannya, dan menjadi seorang atheist ...
Dari kisah ilustrasi tersebut diatas,
Penulis menyoroti tentang apa itu takdir ... ???
Kebanyakan orang memahami takdir dengan
salah. Ini adalah kenyataan ...
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali
orang salah melangkah dalam mengambil keputusan hidup. Beberapa tahun kemudian
barulah menuai dari apa yang ditaburkannya dahulu. Di saat itulah, di saat
harus menghadapi kenyataan pahit, maka pastilah orang tersebut berkata :
"yah.. Apa boleh buat ..? Ini sudah menjadi takdir saya ...!!!".
Tahukah Anda ... Pernyataan tersebut sama
saja anda melimpahkan kesalahan yang anda perbuat di masa lalu anda kepada TUHAN
... ?!?
Artinya jika anda menyalahkan takdir
secara otomatis anda juga menyalahkan TUHAN ...
Karena TUHANlah yang menentukan takdir..
Dalam sebuah pengadilan para teroris
didakwa atas tindakan pembunuhan dan terorisme. Para teroris menyanggahnya dan menyatakan
bukan mereka yang membunuh para korban, akan tetapi Allah. Mereka hanya jadi
alat saja untuk mengantarkan dan meledakkan bom. Jika para korban mati karena
ledakan tersebut maka itu sudah kehendak Allah, karena jika Allah tidak berkendak
demikian maka tentu mereka masih hidup. Untuk itu mereka pun merasa pantas
mendapat pahala karena menjadi alatnya Allah.
Benarkah Allah seperti ini ... ???
Benarkah takdir yang membentuk manusia
menjadi teroris ... ???
Ironisnya jika memang TUHAN yang
menetapkan takdir, maka memang benar TUHANlah yang bertanggung jawab atas baik buruknya
nasib dan hidup manusia ...
Bisakah membayangkan jika memang benar
TUHAN yang menetapkan semuanya itu ...?!?
Artinya jika ditarik jauh lagi maka
berarti sorga dan neraka ditentukan oleh kehendak TUHAN ...
Jadi .. Apa Dan Bagaimana Takdir Itu ...
???
Benarkah TUHAN menetapkan takdir
sedemikian ... ???
Lalu bagaimanakah takdir menurut
pandangan Orthodox ... ?
Sebelum membahasnya tentu kita harus tau
dulu apa itu takdir ...
Takdir adalah ketentuan suatu peristiwa
yang terjadi di alam raya baik itu segala hal yang baik maupun segala hal yang
buruk, dan yang meliputi semua sisi kejadiannya baik itu mengenai kadar atau
ukurannya, tempatnya maupun waktunya, yang kesemuanya itu ditentukan oleh
Allah.
Gereja Orthodox tidak mempercayai adanya
Takdir ...
Allah tidak menetapkan / menggariskan /
menentukan segala sesuatu di alam semesta. Akan tetapi Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu ...
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut
bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi
Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Yohanes 5:17
Tetapi Ia berkata kepada mereka:
"Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga."
Allah mencipta dan memelihara makhluk,
serta menopangnya dengan FirmanNya ...
Matius 6:26
Pandanglah burung-burung di langit, yang
tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi
burung-burung itu?
Kisah Para Rasul 14:17
namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya
dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan
memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan
kegembiraan."
Ibrani 1:3
Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan
gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan.
Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan
Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Jadi dengan demikian hidup makhluk tidak
tergantung ketetapan yang telah digariskan sejak semula...
Namun kepada kehendak Allah yang mengatur
segala sesuatu yang ada di dunia ini. Jadi Allah yang mengatur sejarah, yang mengatur
alam semesta, serta yang memberi rejeki kepada segenap makhluk.
Alam semesta ini telah diberikan hukumnya
sendiri oleh Allah dan melalui hukum alam itu Allah bekerja mengatur dunia milikNya.
Allah Maha Berdaulat ...
Sewaktu-waktu hukum alam itu dihentikan
prosesNya dan Allah mengadakan campur tangan secarta langsung tanpa melalui hukum
alam untuk melakukan kehendakNya.
Peristiwa inilah yang disebut Mujizat ...
Demikianlah pembaca bisa memahami apa dan
bagaimana Kedaulatan Allah ..
juga tentang Pekerjaan Allah yang
meliputi Penciptaan serta Pemeliharaan alam semesta ... termasuk melalui hukum
alam ...
Demikianlah kita bisa tercipta melalui
kelahiran ...
Lalu .. Bagaimana korelasi antara
Kedaulatan Allah dengan kehendak bebas manusia / makhluk ... ???
Bukankah kehendak bebas makhluk itu
berlawanan dengan kedaulatan Allah?
Ataukah kehendak bebas makhluk itu lenyap
total dibawah kedaulatan Allah yang mutlak?
Apakah orang beriman itu karena usaha
orang tersebut, ataukah TUHAN yang menentukan dan membentuk seseorang jadi beriman
atau tidak?
Jadi apakah manusia masuk sorga atau
neraka oleh kehendak bebasnya atau karena hanya Kedaulatan Allah yang menentukan
seseorang masuk sorga ataupun neraka ... ???
Sebelumnya mari kita bahas tentang adanya
pandangan bahwa TUHAN telah menentukan seseorang itu masuk sorga ataupun untuk
binasa ...
Ayat-ayat yang sering disalahpahami antara
lain :
Roma 8:29-30
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari
semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak
saudara.
Dan mereka yang ditentukan-Nya dari
semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka
itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga
dimuliakan-Nya.
Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih
kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di
hadapan-Nya.
Ayat-ayat di atas tidaklah berbicara
mengenai Pilihan Allah kepada setiap pribadi manusia. Coba lihat saja secara
real ketika kita berbicara tentang Efesus 1:4, siapakah manusia di dunia ini
yang kudus dan tak bercacat di hadapan Allah ...?
Saya bisa pastikan ... Tidak ada ...
Mari kita lihat ayat kelanjutannya yaitu
:
Efesus 1:5
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari
semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,
Efesus 1:9
Sebab Ia telah menyatakan rahasia
kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana
kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Dua ayat lanjutannya adalah kunci
memahami bahwa semuanya adalah oleh karena Yesus Kristus ...
Jadi siapakah yang dimaksud ditetapkan
Allah dari semula ...?
Mari lanjut dulu untuk memahami Firman
TUHAN secara utuh ...
1 Petrus 1:19-20
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Ia telah dipilih sebelum dunia dijadikan,
tetapi karena kamu baru menyatakan diri-Nya pada zaman akhir.
Rasul Petrus menegaskan bahwa Yesuslah
satu-satunya manusia yang kudus dan tak bercacat, tidak ada manusia lainnya.
Serta Yesus sajalah satu-satunya yang
dipilih sebelum dunia dijadikan.
Jadi oleh Kasih Allah melalui AnakNya
yaitu Yesus Kristus maka manusia dipilih dan diselamatkan, serta disebut
orang-orang pilihan ...
Jadi rumusan yang benar adalah :
Allah telah menetapkan Yesus Kristus
sejak semula sebagai Keselamatan manusia yang mana semua orang yang menerimaNya
diberi Kuasa menjadi anak-anak Allah serta ditetapkanNya beroleh Keselamatan sebagai
orang-orang pilihan ...
Jadi bukan pribadi-pribadi manusia yang
dipilih Allah tapi Yesus Kristus, supaya barangsiapa yang menerimaNya diselamatkan sebagai orang-orang pilihan ...
Bukan pula tiap-tiap pribadi manusia yang
ditentukan menerima keselamatan, akan tetapi barangsiapa yang menerima Yesus maka
dialah yang ditentukan untuk selamat ...
Kalau begitu apakah kehendak bebas
manusia memiliki kuasa untuk menggapai Keselamatan ...?
Apakah manusia bisa selamat dengan
usahanya sendiri dan dengan kekuatannya serta kemauannya / kehendaknya ...?
Kehendak bebas adalah Anugrah / Karunia
Allah untuk menerima Keselamatan ...
Dalam kisah kejatuhan manusia di Taman
Eden sudah secara mutlak bisa diambil kesimpulan bahwa jika hanya mengandalkan
kehendak bebas saja manusia tidak akan sanggup menggapai Keselamatan. Kejatuhan
manusia dalam dosa adalah bagian dari konsekuensi kehendak bebas manusia.
Karena jatuh dalam dosa inilah Gambar & Rupa Allah dalam diri manusia jadi
kabur, namun tidak rusak total.
Buktinya .. Manusia masih memiliki hati
nurani .. Manusia juga memiliki ataupun memahami nilai-nilai moral, siapapun
dia dan dari belahan bumi manapun ..
Namun kehendak bebas manusia butuh
bersinergi dengan Kuasa Ilahi yang dienergikan oleh Roh Kudus.
Sinergia adalah :
Keterbukaan manusia menerima Kasih
Karunia Allah, serta menggunakan kehendak bebasnya yang dienergikan Roh Kudus untuk
menerima Keselamatan dan mengerjakannya.
Iman adalah Sinergi dari Kasih Karunia
Allah dengan kehendak bebas manusia ...
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia
mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari
dalam maut ke dalam hidup.
Wahyu 3:20
Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan
mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku
akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia
bersama-sama dengan Aku.
Wahyu 22:17
Roh dan pengantin perempuan itu berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata:
"Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan
barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Dengan kata lain : Keselamatan itu
ditawarkan bukan ditakdirkan ... !!!
Keselamatan juga bisa hilang ...
Ibrani 3:14
Karena kita telah beroleh bagian di dalam
Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman
kita yang semula.
Jadi tidak ada yang namanya sekali
selamat tetap selamat ...
Agama apapun tidak menyelamatkan ataupun menjamin masuk sorga, apalagi menjadi teroris ...