Beberapa Ajaran Heretik Anti Tritunggal


ajaran heretik anti tritunggal

 Seorang anak perempuan sebutlah bernama Kezia adalah gadis remaja yang beranjak dewasa yang suka beribadah tiap minggu. Di gereja tersebut adalah satu-satunya tempat dia berkomunitas dan berinteraksi dengan sesama temannya, karena mereka adalah kaum minoritas di masyarakat. Singkatnya konsep cara berpikir yang terbentuk dalam diri Kezia adalah hasil dari pengajaran gereja tersebut.

 

Beranjaklah makin dewasa dan memiliki pasangan. Bagi minoritas tidak banyak pilihan apalagi jika terlalu pilih-pilih, alhasil Kezia dekat dengan seorang pemuda tampan anak pengusaha kaya meski bukan Kristen. Kezia berharap bisa jadi terang bagi pacarnya sebut saja Mahmud.

 

Suatu Ketika Mahmud bertanya pada Kezia : “Cinta … aku menghargai imanmu, tapi bolehkah aku bertanya & pertanyaan ini juga bisa kita renungkan Bersama..?”.

Maka Kezia pun menjawab “boleh”.

Sambung Mahmud: “apa kamu percaya ALLAH yang tanpa batas, lebih besar dari segala yang ada, bisa jadi manusia yang hanya setitik debu di alam semesta..?”

Jawab Kezia: “bagi ALLAH tidak ada yang mustahil, ALLAH bisa jadi manusia tapi manusia tidak bisa jadi ALLAH”

Mahmud: “baiklah.. Jika ALLAH bisa jadi manusia, tapi setelah jadi manusia maka dia tidak lagi bisa kembali jadi ALLAH kan artinya?

Kezia: “ya harusnya bisa”

Mahmud: “baiklah cinta .. aku tetap menghargai imanmu meski tidak masuk akal bagiku. Tapi alangkah baiknya kita merenungkan hal ini..” Lanjutnya: “ALLAH itu Maha Agung, apakah bisa disiksa, dibunuh & mati, maka setelah mati seharusnya tidak bisa hidup lagi”. Tambahnya: “ALLAH Maha Suci sedang manusia itu makhluk yang bisa najis, kita bisa mengeluarkan kotoran, dan ada saat dimana kita dalam kondisi najis, jika Yesus itu benar-benar manusia maka dia juga sama seperti kita kan, kamu tau maksud aku kan …? Kan uda jadi manusia …!?”

 

Singkat cerita Kezia tidak bisa memberikan penjelasan masuk akal untuk memenangkan jiwa Mahmud. Malah Kezia terngiang-ngiang dengan pertanyaan-pertanyaan Mahmud, membuat Kezia berpikir ulang tentang ajaran gerejanya. Setahun berlalu, Kezia mulai jarang ke gereja, terdengar kabar sudah dilamar Mahmud. Setahun setelah kabar lamaran Kezia sudah bukan lagi seorang Kristen.

 

 

Ajaran Heretik Memiliki Dasar Yang Lemah Dan Berakibat Fatal

 

Kegagalan memahami dan menjelaskan Doktrin Tritunggal bermula dari pengajaran atau doktrin yang salah. Kelak hal itu akan mengakibatkan seseorang memiliki dasar yang lemah untuk mempertahankan iman kristennya. Dan ketika ujian hidup datang melanda maka hancurlah semuanya.

 

Ironisnya di jaman ini muncul banyak ajaran-ajaran yang bukan dari Ajaran Kristus serta Para Rasulnya. Entah berasal dari mana rupa-rupa angin pengajaran tersebut berasal. Berikut ini adalah ajaran-ajaran Anti Tritunggal, yang mana ajaran-ajaran tersebut sebenarnya dahulu pernah muncul dan dikutuk oleh Para Bapak Gereja:

 

1.   Ebionisme

Ajaran yang menolak ke-Ilahi-an Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Menurut ajaran ini Yesus hanyalah seorang Guru dan Nabi, hanya manusia biasa dan bukan Tuhan. Keselamatan hanya didapat dengan cara memelihara dan melaksanakan Hukum Taurat.

Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Menolak doktrin Tritunggal, karena Yesus hanyalah manusia biasa, serta Roh Kudus hanyalah manifestasi dari Allah Bapa saja.

-    Mengajak kembali kepada akar Ibrani dan Taurat, akan tetapi menolak bentuk persembahan korban binatang.

-    Memelihara hari Sabath, setiap hari Sabtu penganutnya harus libur dari segala aktifitas.

-    Menolak surat / tulisan Rasul Paulus.

-    Roh Kudus bersifat Feminim.

 

2.   Monarkianisme

A.    Adopsionis / Dinamik Monarkianisme

Mengajarkan bahwa Yesus semula hanyalah manusia biasa, lalu diangkat menjadi Tuhan ketika dibabtis, serta diberi Kuasa Ilahi.

Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Menolak doktrin Tritunggal, karena Yesus hanyalah manusia biasa yang diangkat menjadi Tuhan, serta Roh Kudus hanyalah manifestasi dari Allah Bapa saja.


B.    Modalistik Monarkianisme

Mengajarkan hanya ada satu entitas Allah saja yang menyatakan DiriNya menjadi tiga bentuk yang berbeda yaitu: Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus.

Ajaran tersebut kelak berkembang menjadi Sabelianisme.

Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Tuhan hanya Allah Bapa saja, Roh Kudus hanyalah manifestasi kehadiran Allah Bapa.

-    Allah Bapa yang menjadi Yesus (doktrin “Oneness”).

-    Menolak doktrin Tritunggal karena Allah hanya memiliki satu entitas saja atau satu pribadi.

-    Rumusan Baptisan hanya dalam nama “Yesus” saja.

 

3.   Sabelianisme

Mengajarkan hanya ada satu entitas Allah saja yang menyatakan DiriNya menjadi tiga bentuk yang berbeda yaitu: Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus, ketiganya adalah satu pribadi tunggal.

Ajaran tersebut menjadi dasar dari Doktrin Oneness.

Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Menolak doktrin Tritunggal karena Allah hanya memiliki satu pribadi tunggal saja.

-    Allah Bapa = Allah Putra = Roh Kudus = Yesus  (doktrin “Oneness”).

-    Rumusan Baptisan dalam nama “Bapa, Putra, dan Roh Kudus, yaitu Yesus”

 

4.   Arianisme

Mengajarkan bahwa Yesus adalah ciptaan yang pertama dan dijadikan Tuhan oleh Allah Bapa. Maka Allah Bapa tidak sederajat dengan Allah Anak, serta tidak satu Dzat & Hakekat.

Ajaran ini pernah musnah namun dimunculkan kembali oleh Saksi Yehovah.

Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Allah Bapa lebih besar dari Allah Putra.

-    Allah Putra adalah ciptaan yang pertama mendahului segala ciptaan lain atau sulung.

-    Menolak Tritunggal karena Kedua Allah tersebut tidak satu Dzat & Hakekat (homoousios).

-    Roh Kudus adalah tenaga aktif yang melaksanakan perintah Allah Bapa.

 

5.   Sosianianisme

Mengajarkan pemahaman yang liberal tentang Allah. Mengakui hanya ada satu Allah dan menolak Tritunggal. Menolak Keilahian Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.

Doktrin ini menjadi dasar dari aliran Unitarian.

 Ciri khas Ajaran ini adalah :

-    Menolak doktrin Tritunggal, bahkan semua Ajaran-ajaran Bapak Gereja.

-    Allah tidak Maha Kuasa serta Tidak Maha Mengetahui.

-    Keselamatan bisa dicapai dengan jalan apapun dengan cara yang baik, tidak ada jalan spesifik.

-    Mengedepankan ajaran moral serta humanity.

 

Perhatikanlah ciri-ciri ajaran-ajaran heretik tersebut diatas, agar tidak tertipu oleh rupa-rupa angin pengajaran.

 

Efesus 4:14

sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,

 

Oleh karena ajaran-ajaran tersebut bukan tidak mungkin muncul dalam bentuk gereja, setidaknya kita bisa dan memang harus bisa mengujinya.

 

1 Thesalonika 5:21

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

 

1 Yohanes 4:1

Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.

 

 

Salam Damai Sejahtera …



Dimana KKR Kesembuhan Ilahi Di Masa Pandemi Covid-19

 

Corona vs KKR

 

Sebelum merebaknya pandemi banyak gereja-gereja yang getol mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Mereka banyak menawarkan serta mempertontonkan mujizat-mujizat terutama kesembuhan ilahi serta janji akan berkat materi. Banyak yang terkesima dan akhirnya gereja tersebut pun menjadi laris banyak jemaat baru yang menjadi pengikutnya.

 

Demikianlah kemudian banyak macam-macam mujizat serta konsep-konsep dan ajaran-ajaran berbeda-beda ditawarkan oleh gereja-gereja untuk menarik jemaat. Ada yang mengaku naik-turun sorga dan memasarkan konsep minyak urapan sebagai sarana berkat & mujizat, ada yang mengaku telah dari neraka membawa pesan, ada yang menawarkan konsep profetik bahwa semua orang adalah nabi, ada yang murni memasarkan konsep mujizat & berkat saja tanpa doktrin yang jelas. Dan bahkan ada pula yang mengajarkan konsep hypergrace: dosa-dosa kita sudah diampuni, baik dosa yang dahulu, sekarang, maupun dosa yang sedang direncanakan, dan hal itu akan menuntun kepada mujizat kesembuhan & berkat.

 

Dan muncullah virus corona maka merebaklah pandemi covid-19. Banyak korban bergelimpangan, rumah sakit pun penuh sesak, pemerintah pun kewalahan. Hal itu dialami di hampir seluruh negara di dunia. Ironisnya justru di masa pandemi ini mujizat-mujizat yang dipasarkan tersebut diatas sangat dibutuhkan (jika memang benar2 mujizat & bukan setingan). Pada kenyataannya malah tidak ada yang berani mengadakannya. Bukankah hal tersebut sungguh mencurigakan bagi penulis.

 

Dimana mujizat-mujizat yang ditawarkan dalam KKR gereja-gereja: si lumpuh berjalan, si buta melihat, si bisu menyanyi, si sakit bisa loncat-loncat?. Jika gembala mereka masing-masing dikaruniai Tuhan mujizat kesembuhan, kenapa tidak digunakan demi menolong orang yang membutuhkan terutama pasien covid, sehingga rumah sakit tidak perlu penuh dan hal itu berarti membantu pemerintah. Ironisnya banyak yang malah sembunyi serta menyelamatkan harta bendanya.

 

 

Timbul suatu pertanyaan:

 

Benarkah mujizat-mujizat dalam KKR tersebut adalah Mujizat Ilahi, ataukah hanya setingan sutradara ...?

Jika ternyata hal tersebut adalah setingan, maka bukankah hal tersebut adalah perbuatan keji yang menipu dan menyesatkan banyak orang ...?!

 

Sementara di sisi lain, mari kita lihat kenyataan yang ada sebagi berikut:

 

 

Virus Corona Menyingkap & Menyatakan Beberapa Fakta

 

1. Dulu marak KKR Kesembuhan Ilahi

Orang pincang berjalan, orang buta melihat, orang sakit langsung loncat-loncat

Pada masa Covid-19 dimana penyakit ini sebagai Batu Uji mana ada hamba tuhan yang berani tampil...?

Mereka bahkan berlomba-lomba menyelamatkan diri & harta mereka.

 

2. Dulu banyak yg mengajarkan: Teologi Berkat - Engkau akan diberkati melimpah, kaya raya, jadi kepala & bukan ekor.

Pada kenyataannya sekarang ini seluruh dunia diguncang krisis dahsyat

Tidak bisa disembunyikan lagi banyak pengusaha yang bangkrut,  serta banyak anak tuhan yang harus mengalaminya.

 

3. Dulu banyak orang imannya menggebu-gebu & rajin ke gereja : tekun, setia, & takut akan tuhan.

Sekarang mereka bahkan tidak muncul setahun karena takut Corona.

Dan dipastikan mereka akan sembunyi bertahun-tahun karena pandemi tidak mungkin hanya setahun dua tahun.

 

4. Akibat Frustasi Sosial sehingga ajaran-ajaran sesat makin marak, antara lain:

- Makin marak gereja menjual mujizat padahal tidak berani lagi mengadakan KKR utk penyembuhan Covid-19, serta mereka tidak hadir dalam membantu pemerintah menangani pasien Covid-19 yang membludak

- Muncul ajaran-ajaran profetik yang mengajarkan tiap-tiap jemaat adalah Nabi. Mereka memperkatakan kapan pandemi ini akan berakhir. Tapi toh banyak yang meleset.

- Muncul ajaran-ajaran yang mengajarkan tidak perlu adanya gereja cukup ibadah dirumah atau dimana saja bahkan tidak perlu adanya baptisan.

 

5. Yang paling penting adalah:

Banyak orang kristen yang tidak bisa menerima kenyataan:

Bahwa mereka & gereja yang dipercayainya termasuk dalam ke-4 poin tersebut diatas.

 

 

Penyesatan makin lama makin marak, akan tetapi banyak orang lebih tertarik hal yang demikian serta percaya. Sejak jaman Nabi Yeremia hal ini sudah diperingatkan Allah:

 

Yeremia 5:31

Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila datang kesudahannya?

 

Yeremia 14:14

Jawab TUHAN kepadaku: "Para nabi itu bernubuat palsu demi nama-Ku! Aku tidak mengutus mereka, tidak memerintahkan mereka dan tidak berfirman kepada mereka. Mereka menubuatkan kepadamu penglihatan bohong, ramalan kosong dan tipu rekaan hatinya sendiri.

 

 

Agar tidak terjatuh dalam ajaran seaat serta para nabi palsu, maka carilah yang benar-benar diutus Tuhan. Carilah Para Rasul & PenerusNya:

 

Yohanes 17:18

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;

 

Matius 28:19

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

 

Yohanes 13:20

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."

 

 

Demikianlah perkataan Tuhan Yesus sendiri kepada para muridNya.  Tuhan Yesus mengutus para muridNya untuk kita agar tidak disesatkan para nabi palsu, dan menggembalakan kita di jalur yang benar, yaitu GerejaNya, Gereja Para Rasul.

Dan percayalah, Gereja yang benar tidak mencari keuntungan demi memperkaya hamba-hambaNya. Karena Tuhan Yesus memerintahkan boleh menerima upah secukupnya saja dari pelayanan mereka.

 

Matius 10:8-10

Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma.

Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya.

 

Demikianlah hamba Tuhan yang benar-benar diutus Tuhan di jalur yang benar tidak akan memperkaya dirinya.

 

Di dalam penggembalaan yang benar di tempat yang tepat, maka Iman akan bertumbuh dan semakin kokoh, tidak mudah goyah, baik oleh rupa-rupa angin pengajaran, maupun oleh berbagai keadaan.

 

 

Dan jadilah kuat … seperti Para Rasulmu …

 

Roma 8:35

Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

 

Gereja yang Benar … Pengajaran yang benar … Iman yang Benar …

Maka bahkan Pedang, dan Kelaparan, serta Penyakit Menular pun takkan menggoyahkan imanmu.

 



Reformasi Protestan Mengawali Munculnya Denominasi


Sejarah Skisma Katholik - Protestan


MARTIN LUTHER, PARA TEOLOG PROTESTAN DAN PARA PATRIARKH GEREJA ORTHODOX TIMUR

Oleh :

Presbyter Rm.Kirill JSL

(Omeц Кирилл Д.С.Л.)

GEREJA ORTHODOX RUSIA PAROKI ST IONA DARI MANCHURIA SURABAYA

 

Gerakan Reformasi atau Gerakan Protestantisme adalah suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dalam Kekristenan Barat yang dimulai sejak abad ke-14 hingga abad ke-17. Reformasi boleh dikatakan dimulai dari munculnya Golongan Loolard, Waldenses dan Hussit. Mereka menyerang struktur Gereja Barat Roma Katolik yang hirarkis dan legalistik serta keburukan-keburukan yang terdapat dalam Gereja Roma Katolik. Meskipun dalam tubuh Gereja Barat diadakan pembaharuan-pembaharuan Gereja, namun gerakan yang menuntut adanya pembaharuan yang lebih berarti tetap berjalan.

Pelopor gerakan ini, Martin Luther (Eisleben, Jerman, 10 November 1483 - 18 Februari 1546 idem) adalah seorang pastor Jerman, teolog dan biarawan Ordo St. Agustinus (O.S.A). Ia mengecam keburukan-keburukan dalam Gereja Roma Katolik seperti penyelewengan penjualan Surat Penghapusan Siksa (indulgensi), Kepausan, dan sebagainya. Dengan demikian upaya pembaharuan yang diadakan Luther bukan merupakan yang baru sama sekali. Reformasi menekankan untuk kembali kepada Gereja yang mula-mula. Studi Luther terhadap Agustinus membawanya kepada langkah mempersoalkan tekanan teologi Skolastik pada perbuatan baik. Hasil studi Luther terhadap L. Valla menyebabkan Luther meragukan keabsahan tuntutan supremasi kepausan. Luther menyerang ajaran Transsubstansiasi, selibat para klerus, dan ia menuntut penghapusan kuasa Paus atas Jerman. Raja-raja Jerman banyak yang berpihak kepada Luther, seperti Raja Saksen, Hesse, Bradenburg, Brunswick, serta raja-raja di luar Jerman seperti Raja Denmark dan Swedia. Daerah-daerah ini segera menjadi daerah Lutheran dan Luther menyerahkan wewenang untuk mengatur gereja-gereja dalam wilayah tersebut kepada raja-rajanya.

Paus Leo X (Giovanni de'Medici) dari Florence (11 Maret 1513 – 1 Desember 1521) menghukum (ekskomunikasi) Martin Luther dengan bulla Exsurge Domine (”Bangkitkan ya Tuhan”) pada 15 Juni 1520. Bulla ini memuat 41 ajaran Luther yang dinyatakan sesat dan Luther dikutuk sebagai penyesat. Ajaran yang dinyatakan sesat itu antara lain pokok yang berhubungan dengan Indulgensi, pertobatan, api penyucian, sakramen, rahmat dan kuasa Paus. Luther membakar bulla ini di Wittenberg pada 10 Desember 1520.

Sebelum Martin Luther yakin dengan kebenaran posisinya (di Dewan Worms, pada tahun 1520), ia pernah minta perlindungan kepada Patriarkh Ekumenis Gereja Orthodox di Istambul, Theoliptos I (1513-1522) akibat sedang dikejar-kejar tentara Paus. Saat itu Patriarkh Ekumenis hanya menasihatinya jangan memisahkan diri dari Gereja Roma Katolik, juga perlunya meminta maaf kepada Paus dan sebaiknya memperbaiki masalah-masalah Gereja dari dalam saja. Peringatan Patriarkh itu tidak diindahkan Luther, Reformasi melanda Gereja Roma dan seluruh Eropa Barat.

Iman Luther sendiri terus-menerus mengalami pergumulan melawan kesangsian dan takhyul. Pandangan Martin Luther mengenai agama dikutuk di banyak tempat bahkan pada masa hidupnya sehingga ia terkadang kehilangan keberaniannya. Ia pernah menimbang-nimbang apakah dirinya sudah sedemikian congkak sampai menolak segala yang ada dalam agama Kristen serta tradisi yang telah berabad-abad dan pernah bertanya pada diri sendiri: “Apakah menurut anggapanmu semua pengajar selama ini tidak tahu apa-apa … ? Apakah engkau sendiri saja yang menjadi andalan Roh Kudus pada masa-masa terakhir ini?”.

Sehubungan usaha-usaha Reformasi yang menekankan untuk kembali kepada Gereja yang mula-mula, sejarah mencatat adanya kontak penting yang pertama kali antara Gereja Timur dan orang-orang Protestan mulai terjadi pada tahun 1573, ketika suatu utusan sarjana Lutheran dari Tubingen, dipimpin oleh Yakob Andrae dan Martin Crusius, mengunjungi Konstantinopel dan memberikan kepada Patriarkh Yeremia II, suatu duplikat dari Pengakuan Iman Augsburg dalam bahasa Yunani. Pada saat korespondensi ini Luther sudah meninggal dua tahun sebelumnya. Korespondensi dengan Patriarkh Yeremia ini sebenarnya diprakarsai oleh Luther sendiri menjelang akhir hayatnya. Ia yang meminta supaya “Pengakuan Iman Augsburg” diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani untuk dikirimkan kepada Patriarkh di Konstantinopel. Namun keinginan Luther itu tidak segera terlaksana, karena orang yang diminta untuk mengirimkan dokumen ini: Gerlach, tidak dapat langsung pergi ke Konstantinopel, karena saat itu antara Jerman dimana Luther tinggal dan Konstantinopel yang sudah dikuasai Turki sedang terjadi peperangan, sampai dua tahun kemudian. Sesaat setelah meninggalnya Martin Luther, posisi kaum Protestan akhirnya dimotori oleh madzhab Tubingen di Augsburg. Dari teolog-teolog madzhab ini pernah (1573-1581) saling berkirim surat dengan Patriarkh Ekumenis di Konstantinopel, Yeremia II. Isi surat-surat dari Jerman ini dikenal sebagai inti sari “Konfesi Augsburg” yang diakui sebagai keseluruhan ajaran dogmatika Gereja Protestan. Tokoh-tokohnya antara lain, Dr. Yakob Andrae dan Dr. Stephen Gerlach. Dalam setiap surat balasannya Patriarkh Ekumenis, dengan ucapan sopan dan sifat kebapaannya senantiasa mengajak mereka kembali ke Rumah Bapa dan jangan tertarik untuk membuat dogma-dogma baru. Sayang sekali bahwa ketika surat-menyurat ini Luther sendiri sudah tidak ada. Seandainya ia masih hidup pastilah surat-menyurat itu akan berbeda sifatnya dan sebagai akibatnya pastilah bentuk dunia Kristen saat ini akan berbeda, dan kemungkinan perpecahan-perpecahan yang terus-menerus ini tidak akan seperti yang kita jumpai sekarang ini. Sekarang setelah hampir 500 tahun setelah peristiwa Reformasi Protestan itu terjadi, berdasarkan The World Christian Encyclopedia, karangan David B. Barret, Gereja dan dunia telah melihat ke-33.800 aliran/ sekte/ denominasi dalam Protestantisme. Dokumen surat-menyurat antara Patriarkh Yeremia dan Teologiawan Lutheran ini sudah dibukukan oleh Gereja Orthodox Timur dengan judul “Between Constantinople and Tubingen”, George Mastrantonis, Holy Cross Orthodox Press, Mass. Usa, 1982.

Dalam perjalanan sejarahnya Gereja Orthodox tidak pernah mengalami apa yang terjadi di kawasan Eropa Barat di lingkungan Gereja Barat Roma Katolik, yaitu Gerakan Reformasi oleh kaum Protestan, Pencerahan dan Renaissance. Sebab Gereja Orthodox dalam perjalanan sejarahnya tidak pernah mengalami penyimpangan-penyimpangan Zaman Kegelapan yang ada di kawasan Gereja Barat sehingga Gereja memerlukan reformasi – Gerakan Protestantisme. Hal ini disebabkan Gereja Orthodox Timur yang dikenal sebagai Gereja Mula-mula atau Gereja Katolik Purba, sudah sejak mula selalu berpegang teguh pada pengajaran para Rasul sendiri (Gereja Yang Apostolik) yang sama menyeluruh / universal dan penuh (tidak dikurangi dan ditambah) dimanapun Gereja Orthodox itu berada (Katolik/ Am). Hal ini sesuai dg pesan Rasul Yudas, saudara Yakobus, Episkop/ Uskup pertama Yerusalem (ditulis 60-80 A.D.) sendiri: ”...supaya kamu tetap berjuang dengan sungguh-sungguh untuk mempertahankan iman yang sekali dan untuk selama-lamanya (Bhs.Yunani: “eph hapax”) yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 1:3).

Referensi

1. ____________. Booklet A Time Line of Church History. Tracing the birth and continuity of the Orthodox Church from Pentecost to the present. Published by Conciliar Press. P.O. Box 76. Ben Lomond, CA 95005-0076. 1989.

2. A.Sandiwan Suharto & Eddy Suhendro, Ziarah Sang Abdi. Bapa Suci Yohanes Paulus II. Panitia Penyambutan Sri Paus Jakarta, 1989.

3. Drs. F.D. Wellem, M.Th. Kamus Sejarah Gereja. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta. 1994.

4. Edith Simon dan Para Editor Pustaka Time-Life. Zaman Reformasi. Abad Besar Manusia. Sejarah Kebudayaan Dunia. Tira Pustaka Jakarta. Jakarta. 1986.

5. Episkop Timothy Ware (Penterjemah : Arkhimandrit Daniel Bambang PhD). Mari Mengenal Kekristenan Timur. Sejarah Gereja Orthodox. Satya Widya Graha. 2001.

6. Fr. John Whiteford. Sola Scriptura (Hanya dengan Alkitab saja). Penerbit Eikon. Jakarta.

2001.

7. Fr. Peter E. Gillquist (Project Director), Mr. Alan Wallerstedt (Managing Editor). The Orthodox Study Bible. New Testament And Psalms. New King James Version. Discovering Orthodox Christianity in the Pages of the NewTestament. Initial Draft Prepared by the Academic Community of St.Athanasius Orthodox Academy, Santa Barbara California, Tennessee. The Orthodox Study Bible 1993 by St. Athanasius Orthodox Academy. Special Helps 1997 by Conciliar Press. Thomas Nelson Publishers Nashville.



Yesus Makan Roti Beragi Dalam Perjamuan Terakhir Bersama Para MuridNya

 

Yesus dan Para MuridNya Makan Roti Beragi Dalam Perjamuan Makan Malam terakhir

 

 

Pertama kita harus menemukan dulu hari dan tanggal dimana Yesus disalibkan. Sebelum itu harus dipahami dahulu bahwa di masa itu berlaku sistem penanggalan Kalender Yahudi dan Kalender Julian.

 

Dalam Kalender Yahudi maka pergantian hari adalah jam enam sore (tenggelamnya matahari), maka selanjutnya sudah masuk kepada hari berikutnya. Meskipun demikian jam enam sore sampai jam enam pagi tidaklah masuk hitungan jam melainkan adalah jeda atau persiapan menjelang esok hari. Dalam penanggalan Yahudi pembagian waktu adalah hanya 12 jam dari jam enam pagi (terbitnya matahari) sampai kepada jam enam sore (tenggelamnya matahari).

 

Sedangkan dalam Penanggalan Julian pergantian hari adalah setelah lewat tengah malam (pukul 00.00). Sistem penggalan Romawi tersebut membagi waktu menjadi 24 jam, yaitu 12 jam siang hari, serta 12 jam malam hari. Dan ini perlu dipahami dan diingat agar tidak terjadi salah paham dan memudahkan untuk memahami secara keseluruhan.

 

Selanjutnya mari kita ulas dari data Alkitab berikut:

 

Markus 15:42

Sementara itu hari mulai malam, dan hari itu adalah hari persiapan, yaitu hari menjelang Sabat.

 

Lukas 23:54

Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.

 

Yohanes 19:31

Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

 

Peristiwa Penyaliban Yesus pada Hari Jumat

 

Karena di hari itu pada sorenya jam enam atau ketika tenggelamnya matahari menurut Penanggalan Yahudi sudah masuk hari berikutnya yaitu Sabat.

 

Yohanes 19:14

Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu: "Inilah rajamu!"

 

Hari itu adalah tanggal 14 Nisan

 

Karena di hari itu adalah Hari Persiapan Paskah. Dalam Tradisi Yahudi ada dua hari pesta Perayaan Paskah, dimulai tanggal 14 Nisan (13 Nisan jam enam sore) adalah Persiapan Paskah, dan setelah itu keesokan harinya yaitu tanggal 15 Nisan (14 Nisan jam enam sore) yang adalah Paskah Yahudi.

 

Keluaran 12:18

Dalam bulan pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu pada waktu petang, kamu makanlah roti yang tidak beragi, sampai kepada hari yang kedua puluh satu bulan itu, pada waktu petang.

 

בראשן בארבעה עשר יום לחדש בערב תאכלו מצת עד יום האחד ועשרים לחדש בערב

 

εναρχομενου τη τεσσαρεσκαιδεκατη ημερα του μηνος του πρωτου αφ εσπερας εδεσθε αζυμα εως ημερας μιας και εικαδος του μηνος εως εσπερας

 

Imamat 23:6

Dan pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.

 

ובחמשה עשר יום לחדש הזה חג המצות ליהוה שבעת ימים מצות תאכלו

 

και τη πεντεκαιδεκατη ημερα του μηνος τουτου εορτη των αζυμων τω κυριω επτα ημερας αζυμα εδεσθε

 

 

Bilangan 9:5

Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu senja, di padang gurun Sinai; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah dilakukan orang Israel.

 

Bilangan 28:16-17

"Dalam bulan yang pertama, pada hari yang keempat belas bulan itu, ada Paskah bagi TUHAN.

Pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya; tujuh hari lamanya harus dimakan roti yang tidak beragi.

 

Perayaan Hari Raya Roti tidak beragi (αζυμων, המצות) dilakukan pada tanggal 15 Nisan (14 Nisan lewat jam enam sore)

 

Selanjutnya mari kembali pada waktu malamnya sebelum penyaliban, ketika Yesus mengadakan Perjamuan Makan Malam bersama Para MuridNya.

 

Markus 14:12

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

 

Καὶ τῇ πρώτῃ ἡμέρᾳ τῶν ἀζύμων, ὅτε τὸ Πάσχα ἔθυον, λέγουσιν αὐτῷ οἱ μαθηταὶ αὐτοῦ, Ποῦ θέλεις ἀπελθόντες ἑτοιμάσωμεν ἵνα φάγῃς τὸ Πάσχα;

 

Matius 26:17

Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi datanglah murid-murid Yesus kepada-Nya dan berkata: "Di mana Engkau kehendaki kami mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"

 

Τῇ δὲ πρώτῃ τῶν ἀζύμων προσῆλθον οἱ μαθηταὶ τῷ Ἰησοῦ, λέγοντες αὐτῷ, Ποῦ θέλεις ἑτοιμάσομέν σοι φαγεῖν τὸ Πάσχα;

 

Perjamuan Malam Terakhir adalah tanggal 13 Nisan sore/malam yang mana telah masuk tanggal 14 Nisan

 

Itu adalah Perjamuan Makan Malam Terakhir yang dilakukan Yesus dengan para MuridNya sebelum Dia ditangkap di Taman Getsemani tengah malam.

 

Saat Perjamuan tersebut, Yesus mengajarkan merayakan PaskahNya sendiri dan bukan lagi Paskah Yahudi

 

Matius 26:26

Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."

Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari cawan ini.

Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.

 

Ἐσθιόντων δὲ αὐτῶν, λαβὼν ὁ Ἰησοῦς τὸν ἄρτον, καὶ εὐχαριστήσας, ἔκλασεν καὶ ἐδίδου τοῖς μαθηταῖς, καὶ εἶπεν, Λάβετε, φάγετε· τοῦτό ἐστιν τὸ σῶμά μου.

Καὶ λαβὼν τὸ ποτήριον, καὶ εὐχαριστήσας, ἔδωκεν αὐτοῖς, λέγων, Πίετε ἐξ αὐτοῦ πάντες·

τοῦτο γάρ ἐστιν τὸ αἷμά μου, τὸ τῆς καινῆς διαθήκης, τὸ περὶ πολλῶν ἐκχυνόμενον εἰς ἄφεσιν ἁμαρτιῶν.

 

ויהי באכלם ויקח ישוע את-הלחם ויברך ויפרס ויתן לתלמידים ויאמר קחו ואכלו זה הוא גופי

ויקח את-הכוס ויברך ויתן להם ויאמר שתו ממנה כלכם

כי זה הוא דמי דם-הברית החדשה הנשפך בעד רבים לסליחת חטאים

 

Markus 14:22

Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada mereka dan berkata: "Ambillah, inilah tubuh-Ku."

Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu memberikannya kepada mereka, dan mereka semuanya minum dari cawan itu.

Dan Ia berkata kepada mereka: "Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang.

 

Καὶ ἐσθιόντων αὐτῶν, λαβὼν ὁ Ἰησοῦς ἄρτον εὐλογήσας ἔκλασεν, καὶ ἔδωκεν αὐτοῖς, καὶ εἶπεν, Λάβετε, φάγετε· τοῦτό ἐστιν τὸ σῶμά μου.

Καὶ λαβὼν τὸ ποτήριον εὐχαριστήσας ἔδωκεν αὐτοῖς· καὶ ἔπιον ἐξ αὐτοῦ πάντες.

Καὶ εἶπεν αὐτοῖς, Τοῦτό ἐστιν τὸ αἷμά μου, τὸ τῆς καινῆς διαθήκης, τὸ περὶ πολλῶν ἐκχυνόμενον.

 

ויהי באכלם ויקח ישוע לחם ויברך ויבצע ויתן להם ויאמר קחו אכלו זה הוא גופי

ויקח את-הכוס ויברך ויתן להם וישתו ממנה כלם

ויאמר להם זה דמי דם-הברית החדשה הנשפך בעד רבים

 

Roti Perjamuan tersebut adalah roti biasa yang beragi (ἄρτον / לחם) ...

 

Karena memang belum waktunya mengadakan Perjamuan Perayaan Roti Tidak Beragi (αζυμων, המצות) yang baru akan dirayakan keesokan sorenya (besoknya ketika lewat jam enam sore).

 

Sejak hari itu maka ditetapkanlah bagi para Rasul serta Pengikut Kristus untuk memperingati Paskah versi Yesus Kristus sendiri yaitu hari kematianNya dan kebangkitanNya.

 

Maka dari itu bisa dikatakan bahwa :

 

Perayaan Paskah adalah Tradisi Rasuliah …

 

Populer

Terbaru

Recent Posts Widget

Baca Juga

Arsip